ARTICLE AD BOX
Mengangkat tema "Menyama Seken Seken Menyama", kegiatan ini menjadi momentum untuk mempererat rasa kebersamaan dan memperkuat ikatan pasemetonan antargenerasi. Ketua PGSDT Kecamatan Nusa Penida, Guru Gede Eka Karya Widana, mengatakan bahwa tema tersebut mencerminkan komitmen organisasi dalam menjaga keharmonisan dan memperkuat jalinan kekeluargaan.
"Tahun ini, organisasi mengusung tema 'Menyama Seken Seken Menyama', yang menggarisbawahi pentingnya memperkokoh hubungan antargenerasi dan menjaga keharmonisan dalam pasametonan," ujar Eka Karya Widana.
Persembahyangan bertepatan dengan Purnama Kasanga, dimulai di bawah tenda besar yang terpasang di halaman sekretariat. Suara genta pemangku berpadu dengan aroma dupa yang mengepul dari meja altar yang dipenuhi banten upakara, mengiringi jalannya ritual yang dipimpin oleh para pemangku adat. Anggota PGSDT larut dalam doa, memanjatkan harapan demi keberlangsungan organisasi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
"Tahun ini, organisasi mengusung tema 'Menyama Seken Seken Menyama', yang menggarisbawahi pentingnya memperkokoh hubungan antargenerasi dan menjaga keharmonisan dalam pasametonan," ujar Eka Karya Widana.
Persembahyangan bertepatan dengan Purnama Kasanga, dimulai di bawah tenda besar yang terpasang di halaman sekretariat. Suara genta pemangku berpadu dengan aroma dupa yang mengepul dari meja altar yang dipenuhi banten upakara, mengiringi jalannya ritual yang dipimpin oleh para pemangku adat. Anggota PGSDT larut dalam doa, memanjatkan harapan demi keberlangsungan organisasi yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Suasana religius ini turut disemarakkan dengan penampilan tari sakral dari Ibu-Ibu PKK PGSDT.

Tarian tersebut menjadi bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus penegasan bahwa warisan budaya terus hidup dan diwariskan melalui ekspresi seni yang sarat makna.
Usai persembahyangan, prosesi pemotongan tumpeng kuning menjadi simbol rasa syukur. Potongan pertama diserahkan Ketua PGSDT kepada pangelingsir sebagai bentuk penghormatan terhadap generasi terdahulu.
"Tumpeng bukan sekadar hidangan seremonial, tetapi lambang keseimbangan dan kesinambungan. Setiap lapisannya mencerminkan generasi yang saling menopang," jelas Eka Karya Widana.

Suasana kemudian menjadi lebih akrab, diwarnai dengan bincang santai antaranggota. Sebagian mengenang sejarah berdirinya PGSDT, sementara lainnya mendiskusikan upaya menjaga nilai-nilai adat di tengah arus modernisasi.
Acara yang berlangsung hingga menjelang siang ini menjadi penegas komitmen PGSDT Nusa Penida untuk terus menjaga tradisi dan nilai leluhur, agar tidak sekadar menjadi bagian dari masa lalu, tetapi tetap hadir dalam denyut kehidupan pasemetonan masa kini.
Acara yang berlangsung hingga menjelang siang ini menjadi penegas komitmen PGSDT Nusa Penida untuk terus menjaga tradisi dan nilai leluhur, agar tidak sekadar menjadi bagian dari masa lalu, tetapi tetap hadir dalam denyut kehidupan pasemetonan masa kini.