Perdana Menteri Netanyahu Dilaporkan Memecat Menteri Pertahanan Penjajah Israel Yoav Gallant

2 months ago 17
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan telah memecat Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant, dan menunjuk Israel Katz untuk menggantikannya.

Dalam pengumuman pada hari Selasa, tanggal 5 November 2024, waktu setempat, Benjamin Netanyahu menyampaikan dia telah kehilangan kepercayaan pada Gallant atas pengelolaan perang penjajah Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Benjamin Netanyahu mengatakan selama beberapa bulan terakhir, kepercayaan itu telah terkikis.

Baca Juga:
Hizbullah Luncurkan Fasilitas Rudal Bawah Tanah Baru Imad 5 dengan Komitmen untuk Terus Berkonfrontasi Melawan Penjajah Israel

“Mengingat hal ini, saya memutuskan hari ini untuk mengakhiri masa jabatan dari Menteri Pertahanan,” ujarnya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa perbedaan pendapat antara Benjamin Netanyahu dan Gallant semakin melebar dan diketahui oleh publik dengan cara yang tidak biasa dan lebih buruk lagi, diketahui oleh musuh-musuh yang menikmatinya dan mendapatkan keuntungan besar darinya.

Dia menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz untuk menggantikan Gallant sebagai Menteri Pertahanan, sementara Gideon Saar menjadi menteri luar negeri yang baru.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Membakar 20 Mobil selama Serangan terhadap Properti Palestina di Pinggiran Ramallah

Tidak lama kemudian, Gallant dalam sebuah unggahan di media sosial X menyebutkan bahwa bekerja untuk memastikan keamanan penjajah Israel akan selalu menjadi misi hidupnya.

Media penjajah Israel telah melaporkan protes di Haifa, Netanya, Tel Aviv, Beersheba, dan Yerusalem terhadap pemecatan Yoav Gallant.

Selama berbulan-bulan, telah terjadi perselisihan terbuka antara Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant, yang mencerminkan perpecahan yang lebih luas antara koalisi pemerintahan sayap kanan penjajah Israel dan militer, yang telah lama mendukung tercapainya kesepakatan untuk menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza dan membawa pulang puluhan tawanan yang ditahan oleh Hamas.

Baca Juga:
Otopsi Mengungkap Yahya Sinwar Tidak Makan selama 3 Hari sebelum Pembunuhannya

Gallant menyatakan perang itu tidak mempunyai arah yang jelas, sementara Netanyahu menegaskan pertempuran tidak akan berhenti hingga Hamas dihancurkan sebagai entitas pemerintahan dan kekuatan militer di Jalur Gaza.

Menurut otoritas kesehatan Palestina, setidaknya 43.391 orang tewas dan 102.347 lainnya terluka dalam serangan penjajah Israel di Jalur Gaza sejak bulan Oktober 2023. (*/Mey)

Read Entire Article