Penjor ‘Arak Berem’ dari Banjar Kehen Meriahkan Pengerebongan

17 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Konseptor Penjor, I Putu Wahyu Indrajaya alias Jonter, menyampaikan bahwa kesempatan merancang Penjor merupakan bentuk kepercayaan dari ST setempat. “Bukan hanya di karya Ogoh-ogoh, dalam dunia seni saya tidak pernah membatasi diri. Ketika mendapat kepercayaan menggarap Penjor Pengerebongan, saya ingin memberi sesuatu yang khas dan bermakna,” ujar Jonter.

Ia menjelaskan, ide pengangkatan tema arak berem berasal dari karya Ogoh-ogoh bertajuk Saranatanmatra karya Bli Marmar pada 2023 (Caka 1945), yang secara simbolik menempatkan arak berem sebagai elemen penting penyucian. "Arak berem juga merupakan aspek penting dalam prosesi piodalan di pura-pura," jelas staf Humas di Kantor Gubernur Bali ini.

Dalam hal visual, Penjor tersebut menggunakan warna putih untuk mewakili warna arak, serta kombinasi merah, ungu, dan cokelat untuk menggambarkan warna arak berem sesuai pakem tradisi. Tantangan terbesar dalam pembuatan Penjor kali ini, menurut Jonter, terletak pada pencarian bambu. "Kami tidak hanya beli bambu Penjor, tapi mencari bambu dengan karakteristik khusus," katanya.

Detail ukiran dan pewarnaan juga menjadi bagian tersulit yang harus dilalui. Sementara itu, anggaran pembuatan Penjor diperkirakan antara Rp6 juta hingga Rp10 juta, menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan. “Kami juga upayakan efisiensi agar biaya tetap terkontrol. Penjor kali ini menghabiskan sekitar 6–8 gabung ental,” imbuhnya.

Jonter berharap, selain menjadi ajang kreativitas bagi para ST di Kesiman, lomba Penjor ini juga dapat memperkuat makna religius dan budaya dalam piodalan di Pura Pengerebongan. “Astungkara piodalan berjalan lancar dan Penjor tetap lestari,” tutupnya.  *m03

Read Entire Article