Pemkot Denpasar Alokasikan Rp 59,8 Miliar, Atasi Kemiskinan Ekstrem

5 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Kota Denpasar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 59,8 miliar pada 2025 untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Anggaran tersebut naik dari 2024 yakni senilai Rp 45,8 miliar. Penambahan anggaran tersebut sebagai bentuk upaya Pemkot Denpasar untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. 

Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, mengatakan pemerintah kota terus melakukan intervensi yang menyasar langsung masyarakat miskin, khususnya mereka yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. “Anggaran ini diarahkan pada sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, pelatihan keterampilan, hingga perbaikan rumah tidak layak huni,” ujar Arya Wibawa pada Minggu (20/4).

Dari total anggaran itu, sektor kesehatan mendapat porsi terbesar, yakni Rp 40,2 miliar, yang digunakan untuk jaminan kesehatan. Diikuti oleh sektor pendidikan sebesar Rp 2,3 miliar, yang digunakan untuk pelatihan dan sertifikasi keterampilan sebesar Rp 412 juta. Kemudian, untuk bantuan sosial seperti pangan dan sandang sebesar Rp 504 juta. Pemerintah juga mengalokasikan Rp 2 miliar lebih untuk infrastruktur dasar seperti jamban dan rumah layak huni. Serta bantuan bibit ternak dan tumbuhan senilai Rp 183 juta.

Selain itu, Pemkot Denpasar tengah merancang program strategis bertajuk 1 KK Miskin 1 Sarjana yang bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan tinggi. Dari hasil verifikasi dan validasi (verivali) data kemiskinan ekstrem yang mengacu pada data Kemenko PMK 2024, sebanyak 14 KK atau 52 jiwa ditetapkan sebagai penerima intervensi. Angka ini menurun drastis dibandingkan 2023 yang mencapai 69 KK dan 271 jiwa.

“Verivali (verifikasi dan validasi) dilakukan secara ketat dan bersinergi dengan data dari Dinas Sosial dan Dukcapil. Kami menemukan data ganda, NIK tidak sesuai, bahkan individu yang telah meninggal,” jelasnya.

Arya Wibawa menambahkan, Pemkot Denpasar saat ini juga tengah menunggu publikasi data hasil verivali Ground Check Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (GC DTSEN) sebagai dasar integrasi program penanggulangan kemiskinan dengan data BPS. Dengan pendekatan berbasis data dan anggaran yang terus meningkat, Pemkot Denpasar optimistis target pengurangan angka kemiskinan ekstrem dapat tercapai secara berkelanjutan. 7 mis
Read Entire Article