ARTICLE AD BOX
BANGLI, NusaBali
Warga dua desa adat di Bangli yakni Desa Adat Tiga dan Desa Adat Demulih, Kecamatan Susut, gempar. Hal itu dipicu peristiwa kuburan atau makam di setra kedua desa adat tersebut digali oleh orang tak dikenal.
Belum ada bukti yang mengarah kehilangan dari kejadian tersebut. Namun hal itu membuat geger warga. Kini kasusnya dalam penyelidikan Polres Bangli.
Informasi di lapangan, pembongkaran di kuburan di Desa Adat Tiga diketahui Senin (12/5) lalu. Saat itu ada warga hendak melakukan ritual 12 hari meninggalnya warga setempat yang dikubur sebelumnya. Saat itulah warga melihat seperti bekas galian di gundukan kuburan. Yang tergali adalah kuburan lama, bukan kuburan baru. Ada sekitar 5 titik lokasi yang diduga digali.
Bendesa Adat Tiga I Made Suadnya membenarkan adanya kejadian penggalian kuburan. "Ada 5 titik penggalian," ujarnya ketika dihubungi Kamis (22/5). Menurutnya, tak sampai ada kehilangan, baik jenazah atau bagiannya masih utuh. "Hanya galian saja," katanya menegaskan.
Desa Adat Tiga akan melaksanakan Upacara Caru Rsi Gana Alit dalam waktu dekat. Sebagai pendahuluan telah dilakukan upacara guru piduka. "Tujuannya memohon kerahayuan setelah kejadian itu" ujarnya.
Sedangkan kejadian dugaan penggalian kuburan di Setra Desa Adat Demulih, diketahui Minggu (18/5). Hal itu setelah salah seorang warga hendak membuang sampah di dekat areal setra. Ketika itulah warga tersebut melihat seperti bekas bongkaran pada area Setra Rare.
Bendesa Demulih I Nengah Karsana dan prajuru lainnya kemudian melakukan pengecekan, setelah mendapat laporan warga. "Ada sekitar 14 titik, " ucap Bendesa Nengah Karsana.
Dari pengecekan tidak ditemukan ada jenazah atau tulang belulang yang hilang. Kejadian tersebut diakui membuat krama gempar. Terkait kejadian itu, Desa Adat Demulih sudah melaksanakan upacara pecaruan. Pecaruan dilaksanakan di dua tempat, yakni di Setra dan Catus Pata. Untuk di Setra upacara mecaru eka sata siyap (ayam)brumbun. "Sekaligus upacara guru piduka," kata Nengah Karsana.
Sedangkan di Catus Pata Desa Adat Demulih digelar Pecaruan Manca Warna. Polres Bangli menyatakan sudah menerima pengaduan masyarakat tentang adanya dugaan pembongkaran di dua setra di wilayah Susut. Saat ini penyelidikan masih berlangsung.
"Hingga saat ini belum ditemukan bukti yang mengarah pada hilangnya jenazah ataupun benda berharga dari lokasi makam yang dimaksud," jelas Kasatreskrim Polres Bangli AKP IGN Jayawinangun, dalam keterangan pers, Kamis (22/5).
Dikatakan, dalam proses penyelidikan ini, Polres Bangli juga berkoordinasi erat dengan aparat desa adat dan tokoh masyarakat setempat guna memastikan kebenaran informasi yang beredar serta menjaga ketertiban dan kekhusyukan di wilayah tersebut. "Kami dari pihak kepolisian tengah menangani aduan ini dengan dukungan penuh dari perangkat desa adat. Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumber maupun kebenarannya,” ujarnya.
AKP Jaya Winangun menegaskan bahwa proses penyelidikan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tetap menghormati nilai-nilai adat serta budaya masyarakat setempat. “Kami memahami bahwa isu ini sangat sensitif dan menyangkut perasaan banyak pihak. Oleh karena itu, segala tindakan kami lakukan secara hati-hati dan profesional demi menjaga rasa hormat terhadap adat istiadat serta menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif,” tambahnya.
Polres Bangli mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh kabar-kabar yang belum dapat dipertanggungjawabkan. Apabila masyarakat memiliki informasi yang valid dan relevan, diharapkan dapat menyampaikannya langsung kepada pihak berwajib agar dapat ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku.7k17