ARTICLE AD BOX
Jakarta, Gizmologi – Nilai transaksi Tokopedia dan TikTok Shop telah mengalami kenaikan pada kuartal I (Q1) 2025 hingga 24 kali lipat. Selain nilai transaksi, platform e-commerce ini juga mencatat tren lainnya di Q1 2025.
”Lonjakan transaksi menunjukkan makin banyak masyarakat berbelanja online setelah menonton konten video dari kreator sehingga edukasi soal #BelanjaAman jadi makin krusial untuk memperkuat perlindungan konsumen,” ujar Melissa Siska Juminto, Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-commerce.
#BelanjaAman merupakan kampanye untuk menciptakan pengalaman belanja online yang aman, nyaman, dan terpercaya. Melalui kampanye ini, Tokopedia dan TikTok Shop mengedukasi pembeli dan kreator khususnya affiliate agar dapat mengenali penjual terpercaya, membaca ulasan, membandingkan harga, serta memanfaatkan fitur yang relevan.
Baca Juga: Tokopedia dan ShopTokopedia Dongkrak Potensi Biji Kopi Excelsa Lewat Inisiatif Baru
Tren Q1 2025 Tokopedia dan TikTok Shop

Pada tren Q1 2025, terdapat kategori produk terlaris di Tokopedia yaitu makanan dan minuman, otomotif dan rumah tangga. Sedangkan di TikTok Shop terdapat makanan dan minuman, fashion, hingga kecantikan dan perawatan.
Dari tren di kedua platform yang menunjukan makanan dan minuman unggul memperlihatkan bahwa industri tersebut di Indonesia memiliki potensi yang baik terutama di momen seperti Imlek atau Lebaran. Pembeli pun cenderung memanfaatkan kampanye berbenefit maksimal, seperti diskon, bebas ongkir, dan cashback, untuk berbelanja produk-produk di kategori makanan dan minuman dengan lebih terjangkau.
Konsumen didorong untuk berbelanja dari penjual terpercaya seperti ‘Power Shop’ dan ‘Mall’, sementara kreator diberi panduan agar konten video mereka turut mendukung keamanan berbelanja. Konten video yang efektif membantu UMKM menaikkan penjualan, memberi penghasilan bagi kreator melalui komisi, dan memudahkan pembeli.

Agar makin banyak yang mahir membuat konten video yang efektif, Tokopedia dan TikTok Shop menggelar program edukasi kreator, Creators Lab, dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Kemenekraf RI yang menargetkan ibu rumah tangga, atau Kemenpar RI yang menargetkan mahasiswa/i. Selain dilatih memahami prinsip afiliasi, personal branding, dan pembuatan konten video, peserta Creators Lab dibekali cara merekomendasikan produk atau penjual terpercaya untuk mendukung #BelanjaAman di TikTok Shop.
Misalnya, dengan memberi pemahaman memilih penjual ‘Power Shop’ atau ‘Mall’ di Tokopedia dan TikTok Shop. Serta mengarahkan untuk mempelajari review dari pembeli sebelumnya untuk memastikan kualitas produk yang akan direkomendasikan karena rekomendasi yang tepat akan menentukan kredibilitas kreator, atau tentang mengecek izin yang relevan terutama untuk produk seperti obat atau makanan yang wajib memiliki izin edar dari BPOM atau PIRT.

”Konten video baik short video maupun live streaming adalah faktor kunci yang bisa mendorong pertumbuhan bisnis UMKM. Di Ramadan tahun ini, misalnya, live streaming di TikTok ditonton 2,8 miliar kali,” jelas Melissa.
Creator Lab TikTok Shop dibuat karena melihat Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan berada di kisaran 50% selama 20 tahun terakhir, jauh di bawah laki-laki yaitu 80%. Program ini telah berlangsung di Bekasi dan Tangerang, dan akan berlanjut ke 10 kota lain, termasuk Makassar, Sulawesi Selatan.
Artikel berjudul Nilai Transaksi Tokopedia dan TikTok Shop Naik di Q1 2025 yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id