Musim Kemarau Telat, Bali Masih Diguyur Hujan

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Meski telah memasuki bulan Mei, sejumlah wilayah di Bali masih diguyur hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini sebagai bentuk keterlambatan musim kemarau, yang dipicu oleh pengaruh La Nina lemah yang masih terjadi pada periode bulan Januari-Maret 2025, sehingga musim hujan menjadi sedikit panjang.

Kepala Stasiun Klimatologi Bali Aminudin Al Roniri, menjelaskan bahwa saat ini secara umum Bali masih berada dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Namun, pola hujan yang masih terjadi di beberapa wilayah merupakan dampak dari beberapa faktor atmosferik dan laut.

“Jika dilihat dari data hujan update 20 Mei 2025, beberapa wilayah di Bali bagian selatan dan utara sudah masuk musim kemarau, sedangkan daerah Bali bagian tengah diprediksi akan masuk musim kemarau pada awal hingga pertengahan Juni 2025,” ujarnya dikonfirmasi, Jumat (23/5).

Aminudin menambahkan, hujan yang turun pada sepekan terakhir diakibatkan oleh beberapa faktor, di antaranya hangatnya suhu permukaan laut di wilayah Bali, serta adanya gangguan atmosfer regional yaitu Madden Julian Osccilation (MJO) yang membawa massa udara basah masuk ke wilayah kontinen Indonesia. “Statement kemarau basah mungkin kurang tepat, mengingat kondisi atmosfer global saat ini seperti El Nino dan La Nina tidak terjadi, atau dengan istilah saat ini adalah tahun Netral,” katanya.

Menurut data historis, Aminudin menjelaskan jika fenomena kemarau basah di Bali memang pernah terjadi, seperti pada 2010 hingga 2011 dan terbaru 2022, saat itu terjadi La Nina berturut-turut sejak 2020. Namun, tahun ini karena tidak ada fenomena iklim global yang dominan, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung secara normal meskipun sedikit terlambat. Hal itu terjadi karena mundurnya musim kemarau yang seharusnya turun di bulan Maret hingga April, namun saat ini terjadi pada April hingga Juni.

Dijelaskan lebih lanjut, distribusi hujan di Bali pada April 2025, sebagian besar wilayah Bali cenderung berada pada kondisi sifat hujan bawah normal. Mengindikasikan curah hujan yang turun pada periode April 2025 cenderung lebih rendah dari rata-rata hujan yang turun pada April periode 30 tahunnya dengan rentang tahun 1991 hingga 2020.

Selain Bali, beberapa wilayah juga dikatakan mengalami dampak gangguan atmosfer regional ini, di antaranya Jawa Timur, NTB dan NTT. Namun, Aminudin menilai dampaknya tidak spesifik sama persis, hanya saja jika terjadi kondisi tertentu pada atmosfer, dampak yang terjadi di daerah-daerah tersebut hampir sama atau mirip.

“Perlu ditekankan bahwa saat musim kemarau, bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, masih ada hujan namun intensitasnya sangat rendah. Begitu pula sebaliknya, saat musim hujan tidak serta merta hujan turun secara terus menerus, ada beberapa hari akan tidak turun hujan, tergantung dari kondisi atmosfir saat itu,” tegas Aminudin. 7 ol3
Read Entire Article