ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Menteri Keuangan penjajah Israel, Bezalel Smotrich, mengumumkan penyitaan 24.000 dunum atau 5.930,5 hektare wilayah Tepi Barat yang diduduki, mengklasifikasinnya sebagai tanah negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Pusat Informasi Palestina.
Media penjajah Israel menyampaikan pengumuman ini adalah langkah dramatis yang diharapkan akan memengaruhi perencanaan regional dan juga mengubah wajah kawasan.
Baca Juga:
Penjajah Israel Secara Intensif Menggunakan Fosfor Putih di Wilayah Selatan Lebanon
“Tepat pada waktunya, hari ini kami menyelesaikan proses rumit untuk mengumumkan 24.000 dunum tanah negara baru di Tepi Barat,” ujar Smotrich.
Dia melanjutkan proses ini menciptakan rangkaian pemukiman, membangun cadangan lahan untuk penjajah Israel untuk membangun pemukiman, infrastruktur, dan jalan.
“Serta menjamin kami akan terus memperkuat pemukiman dan kami akan tetap di sini,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pemukim Yahudi Pasang Kawat Berduri di Sekitar Rumah Warga Palestina di Lembah Yordan Utara
Dalam sebuah tweet, dia menulis lebih dari 23.000 dunum tanah untuk kepentingan pemukiman di Yosh.
Menurut media penjajah Israel, pemukiman ilegal Ma’ale Adumim di sebelah timur Yerusalem yang diduduki akan diperluas sekitar 2.600 dunum atau 642 hektare ke selatan untuk menciptakan rantai pemukiman yang terhubung dengan pemukiman ilegal Kedar.
Pemukiman ilegal lainnya seperti Migdal Oz dan Susya di Tepi Barat selatan dan Yafif di Lembah Yordan juga akan diperluas.
Baca Juga:
Hamas Terima Usulan Mesir untuk Membentuk Komite Gabungan Palestina guna Mengelola Gaza Pasca Perang
Deklarasi ini mencakup hampir setengah dari tanah yang dinyatakan sebagai ‘tanah negara’ sejak tahun 1993 ketika Perjanjian Oslo ditandatangani.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Jerman pada hari Jumat, tanggal 6 Desember 2024, waktu setempat, membela kunjungan kontroversial Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman (Bundeswehr), Jenderal Carsten Breuer, ke penjajah Israel dalam menghadapi tuduhan kejahatan perang PBB.
Wakil Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Natalie Jenning, mengungkapkan pertama-tama, dia ingin mengatakan bahwa dia tidak ingin mengadopsi penilaian terhadap istilah penjahat perang.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerbu dan Melepaskan Tembakan ke dalam RS Turki di Tepi Barat
Hal tersebut disampaikannya menanggapi pertanyaan selama jumpa pers mengapa Breuer bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat penjajah Israel, Herzi Halevy, ketika penjajah Israel dituduh melakukan kejahatan perang oleh Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB mengenai Wilayah Palestina yang Diduduki. (*/Mey)