ARTICLE AD BOX
Kebumen, gemasulawesi - Di Kebumen, Jawa Tengah, seorang pria dengan gangguan jiwa membuat gebrakan dengan membangun rumah bertingkat di tepi pantai.
Karya ini menjadi sorotan publik karena pria tersebut mengumpulkan kayu secara mandiri untuk mendirikan bangunan dua lantai, mencerminkan tekad dan kreativitasnya meski dalam keterbatasan.
Peristiwa ini menarik perhatian banyak orang dan diunggah ke media sosial, di mana berbagai reaksi pun bermunculan.
Sayangnya, kebahagiaan pria tersebut tidak berlangsung lama. Hanya sehari setelah pembangunannya, rumah yang baru didirikan itu ambruk, diduga akibat angin kencang yang melanda area tersebut.
Kejadian tragis ini diabadikan oleh warga setempat yang menyaksikan langsung proses pembangunan hingga bangunan tersebut roboh.
Momen ini menyulut berbagai reaksi di media sosial. Salah satu komentar menarik datang dari akun @hen*** yang bertanya mengenai kabar pria ODGJ tersebut pasca-robohnya rumahnya, menandakan perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap keadaan si pria.
Di sisi lain, ada juga menyatakan rasa malu karena tak bisa membangun rumah sendiri
“Malu saya, dia ODGJ saja bisa bangun rumah, saya yang tidak ada gangguan apapun belum kebangun rumah,” komentar akun @har***.
Banyak netizen lain yang juga mengungkapkan rasa simpati.
“Ya Allah kasihan banget itu, apa dia sebenarnya pingin punya rumah?” komentar akun @inf***.
Humor juga tidak luput dari perhatian, seperti yang ditulis oleh akun @tin.pgbn yang berkata, “80 panggilan tak terjawab dari mandor IKN,” mengisyaratkan bahwa aksi pria itu bisa menjadi sesuatu yang menginspirasi di tengah ketidakpastian.
Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya perhatian terhadap individu dengan gangguan jiwa, yang sering kali terpinggirkan. Meskipun dalam keterbatasannya, pria tersebut menunjukkan semangat untuk memiliki tempat tinggal.
Cerita ini seharusnya mendorong masyarakat untuk lebih peka dan memberi dukungan kepada mereka yang kurang beruntung.
Melalui pengalaman ini, kita bisa belajar tentang harapan dan keberanian. Meskipun bangunan tersebut tidak bertahan lama, tindakan pria ODGJ ini membangkitkan diskusi tentang bagaimana masyarakat harus bersikap lebih baik terhadap mereka yang mengalami kesulitan. (*/Shofia)