ARTICLE AD BOX
Kegiatan spektakuler ini menjadi simbol semangat 'Habis Gelap Terbitlah Terang' dan kolaborasi lintas sektor dalam mengangkat peran strategis perempuan Indonesia lintas profesi dan generasi, termasuk generasi muda (Gen Z).
Acara yang digelar secara hybrid (daring dan luring) ini merupakan kerja sama strategis KOWANI dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), didukung penuh oleh PIMTI, serta kolaborasi model Pentahelix yang melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), Permodalan Nasional Madani (PNM), Komunitas Digital Indonesia (Komdigi), serta BKOW dan GOW dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
Di tingkat internasional, kegiatan juga melibatkan diaspora perempuan Indonesia melalui kerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI, KJRI, dan PTRI dari berbagai negara. Capaian ini secara resmi dicatat dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai peringatan Hari Kartini dengan partisipasi profesi perempuan dan Gen Z terbanyak dalam satu forum.
Turut hadir dalam acara ini Silvi Gibran, istri Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, yang menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap perempuan sebagai penggerak utama pembangunan bangsa. Hadir pula Menteri PPPA, Wakil Ketua MPR RI, dan Ketua Komisi X DPR RI, serta sederet tokoh perempuan lintas generasi dan bidang.
Acara juga dimeriahkan oleh penampilan Diva Indonesia Krisdayanti (KD) yang membawakan tiga lagu istimewa sebagai bentuk penghormatan bagi perempuan Indonesia dan mengenang sosok legendaris Titiek Puspa.
Momen paling menyentuh terjadi saat Petty Tunjung Sari, putri almarhumah Titiek Puspa, menerima Anugerah Kartini 2025 secara anumerta. Ia membacakan pesan bertajuk “Salam Cinta dan Doa dari Eyang Titiek Puspa untuk Perempuan Hebat Indonesia”, yang menggugah emosi dan mendapatkan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Lewat peringatan Hari Kartini 2025 yang luar biasa ini, KOWANI menegaskan posisinya sebagai rumah besar perempuan Indonesia yang terus bertransformasi, menyatukan lintas profesi, usia, dan wilayah, demi mewujudkan perempuan Indonesia yang berdaya, berdikari, dan berpengaruh di kancah nasional maupun global. *isu