ARTICLE AD BOX
Kulon Progo, gemasulawesi - Peristiwa tanah longsor terjadi di wilayah Padukuhan Dukuh, Kalurahan Purwoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin, 18 November 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Longsor berasal dari tebing setinggi 10 meter yang menutup akses jalan provinsi yang menghubungkan wilayah Dekso di Kapanewon Kalibawang dengan Kapanewon Samigaluh.
Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas terganggu, memaksa pengendara untuk beralih ke jalur lain.
Longsor ini diduga terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang yang mengguyur wilayah tersebut sehari sebelumnya, yaitu pada Minggu, 17 November 2024.
Hujan berkepanjangan di daerah perbukitan memang sering kali menjadi pemicu longsor, terutama di wilayah yang rawan pergerakan tanah.
Tidak lama setelah kejadian, upaya penanganan dilakukan secara cepat dan gotong royong oleh warga setempat bersama pihak terkait.
Dalam waktu sekira satu jam, akses jalan yang sebelumnya tertutup total berhasil dibuka kembali, meskipun dengan sistem buka tutup karena hanya satu sisi jalan yang bisa dilalui.
Penanganan darurat ini menjadi solusi sementara agar kendaraan bisa kembali melintas di jalur tersebut.
Berdasarkan video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @panoramakulonprogo pada Senin, 18 November 2024, kondisi ruas jalan yang semula tertutup tanah dan pohon tumbang kini sudah bersih dan bisa dilewati.
Namun demikian, tanda garis polisi tetap dipasang di sekitar area longsor sebagai pengingat bahwa area tersebut masih berpotensi berbahaya.
Kejadian tanah longsor ini menjadi perhatian warganet yang memberikan beragam tanggapan melalui media sosial.
Salah satu komentar dari akun Instagram @can*** menyebutkan, "Sepertinya blm aman ya...kl hujannya deras, dan jangka waktu agak lama, kayaknya bakal longsor lagi."
Sementara itu, akun @san*** memberikan peringatan, "Tapi masih bahya itu bisa longsor neh."
Kekhawatiran para warganet mencerminkan pentingnya upaya mitigasi lebih lanjut agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Dalam konteks mitigasi keamanan di daerah rawan longsor, perlu ada langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh pihak berwenang dan masyarakat setempat.
Langkah tersebut meliputi pembersihan area tebing dari vegetasi yang rawan longsor, pembuatan terasering di lereng curam, hingga pembangunan dinding penahan memperkuat struktur tebing.
Edukasi kepada masyarakat mengenai tanda-tanda longsor dan pentingnya evakuasi saat terjadi hujan deras juga menjadi hal penting untuk mengurangi risiko jatuhnya korban.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan elemen terkait lainnya, diharapkan keamanan di wilayah rawan longsor dapat ditingkatkan. (*/Risco)