ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung, memberikan tanggapan terkait pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan Presiden RI Jokowi di Kertanegara pada Jumat malam, 6 Desember 2024.
Kunjungan Jokowi ke kediaman Prabowo ini dikabarkan langsung oleh Presiden melalui unggahan di akun Instagram resminya.
"Terima kasih Pak @jokowi sudah datang ke kediaman kami di Kertanegara," tulis Prabowo sembari membagikan momen pertemuan tersebut.
Dalam foto yang diunggah, keduanya tampak berbincang santai di ruang tamu hingga menikmati makan malam bersama.
Prabowo menjelaskan, kunjungan ini adalah bentuk balasan dari Jokowi setelah sebelumnya ia diundang makan di kediaman mantan Presiden tersebut di Solo.
Jokowi juga menyebut kunjungannya kali ini sebagai kunjungan balasan yang bersifat santai.
Meski demikian, pengamat politik Rocky Gerung memandang pertemuan tersebut tidak hanya sebatas makan malam biasa.
Menurutnya, momen seperti ini dalam konteks politik saat ini pasti menyimpan makna lebih dalam.
"Tentu dalam suasana politik hari-hari ini, pasti itu bukan sekedar makan malam atau bukan sekedar memastikan sesuatu yang pernah dijanjikan," ujar Rocky Gerung dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Lebih lanjut, Rocky menduga pertemuan tersebut mungkin berkaitan dengan persoalan penting di kabinet yang membutuhkan pembahasan mendalam antara kedua tokoh.
"Lebih penting sebetulnya membaca itu sebagai kegelisahan dua pihak mungkin, karena ada masalah-masalah di dalam kabinet," ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa interaksi tersebut mengindikasikan adanya saling tukar informasi atau pandangan strategis.
"Jadi sebetulnya kalau pak Prabowo bertemu dengan pak Jokowi, itu tanda bahwa ada sesuatu yang saling ditukar tambahkan dalam percakapan," tambahnya.
Selain itu, Rocky Gerung juga mengangkat potensi implikasi politik lebih luas dari pertemuan ini, termasuk kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Gerindra.
Ia menyoroti bahwa saat ini Jokowi dianggap tidak memiliki partai politik setelah hubungan dengan PDI Perjuangan merenggang.
"Tapi, langsung berkembang dugaan untuk melihat potensi pak Jokowi bila dia masuk partai Gerindra," jelas Rocky.
Menurutnya, hal tersebut wajar dipertimbangkan mengingat posisi Jokowi saat ini dan hubungan personalnya dengan Prabowo.
Meskipun kedua tokoh menyebut pertemuan tersebut hanya bersifat santai, diskusi publik dan pengamat politik terus berkembang, mengartikan interaksi mereka sebagai sesuatu yang lebih besar dari sekadar makan malam. (*/Risco)