ARTICLE AD BOX
Gorontalo, gemasulawesi – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo yang bernama Anang S. Otoluwa menyampaikan capaian program Penyakit Tidak Menular atau PTM di daerah tersebut hingga bulan Oktober 2024 terus membaik.
Dalam keterangannya di Gorontalo, Anang S. Otoluwa mengatakan pihaknya mencatat berbagai capaian penting dalam program PTM.
Capaian ini tidak hanya mengukuhkan posisi Gorontalo di tingkat nasional, tetapi juga menjadi bukti nyata keberhasilan strategi kesehatan yang diterapkan.
Pencapaian utama mencakup peringkat satu nasional untuk skrining deteksi dini pengukuran tekanan darah dengan capaian 78,9 persen yang jauh di atas rata-rata nasional sebesar 25,3 persen.
Selain itu, Gorontalo juga meraih peringkat 2 nasional untuk hipertensi terkendalai dengan angka 15,9 persen yang melampaui rata-rata nasional sebesar 3,1 persen dan peringkat satu nasional dalam skrining deteksi dini gangguan indera pendengaran dan juga indera penglihatan dengan capaian 33,2 persen, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 13,7 persen.
Dikutip dari Antara, dia mengungkapkan rasa syukur atas prestasi ini sekaligus menegaskan pentingnya keberlanjutan program.
“Capaian ini mencerminkan kerja keras seluruh pihak tetapi masih ada tantangan besar yang harus diatasi,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya terus mendorong Dinas Kesehatan kabupaten/kota hingga puskesmas untuk meningkatkan cakupan pelayanan.
“Harapan kami adalah seluruh masyarakat dapat melakukan akses terhadap layanan pemeriksaan penyakit tidak menular secara merata,” ujarnya.
Untuk memperluas dampak program, pihaknya menekankan pentingnya edukasi masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain sosialisasi lintas sektor dengan melibatkan pemda, tokoh masyarakat, dan juga organisasi lokal untuk menyebarluaskan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Selain itu, penyuluhan di puskesmas dan juga posyandu terus digalakkan guna memberikan edukasi langsung mengenai pola hidup sehat, pentingnya pengendalian tekanan darah, dan juga cara mengenali tanda-tanda gangguan indera.
Dinas Kesehatan juga memanfaatkan media sosial dan juga platform digital untuk menjangkau generasi muda dengan konten edukatif yang menarik dan juga mudah dipahami. (Antara)