Kementerian Ekraf Dukung Pengembangan Industri Gim

2 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Pada acara pembukaan Google Play x Unity Training 2025 di Jakarta, Senin, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengemukakan perlunya kolaborasi dalam upaya untuk mengembangkan industri gim lokal.

"Hari ini adalah sesuatu contoh yang baik bagaimana pemerintah berkolaborasi dengan swasta, dalam hal ini adalah Google Play dan Unity. Bekerja sama juga dengan Asosiasi Game Indonesia untuk membantu para talenta-talenta, anak-anak Indonesia, dari berbagai daerah untuk meningkatkan kualitasnya, meningkatkan pengetahuannya dalam pengembangan gim," ia memaparkan seperti dilansir Antara.

"Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan asosiasi ini, akan nyata mendorong terciptanya ekosistem bagi pegiat game developer Indonesia," katanya.

Riefky menyampaikan bahwa jumlah orang yang aktif bermain gim di Indonesia mencapai sekitar 148 juta dan nilai pasar gim Indonesia diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS.

"Statistik ini setidaknya menggambarkan bagaimana peluang dan kesempatan untuk kita, baik di pemerintah, di asosiasi, kemudian juga dengan pihak swasta, untuk sama-sama mendorong industri gim menjadi tuan rumah rumah di negeri sendiri dan tentunya juga untuk masuk ke pasar global," katanya.

Riefky berharap Google Play x Unity Training 2025 dapat memunculkan talenta-talenta digital yang berdaya saing dan mendorong hadirnya studio pengembangan gim yang bisa menjangkau pasar global.

"Kami juga berharap bahwa talenta anak Indonesia dalam membuat gim, yang sudah diakui oleh berbagai pihak di dunia termasuk Google Play, ini dapat terus menjadi berdaya saing dan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Riefky mengatakan bahwa pemerintah akan menyiapkan regulasi dan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri teknologi, termasuk gim.

Selain itu, dia melanjutkan, pemerintah akan membantu para pengembang gim untuk mengakses layanan pembiayaan serta memasarkan produk mereka. 7 ant
Read Entire Article