Jelang Nyepi 7 Sekaa Teruna di Tegallalang Digelontor Rp 56 Juta

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Kegiatan penyerahan bantuan berlangsung pada Senin (10/3/2025) di Banjar Penusuan, Tegallalang. Masing-masing ST menerima bantuan sebesar Rp8 juta. Dana ini berasal dari berbagai unsur desa, yakni Desa Adat Tegallalang Rp14 juta, LPD Desa Adat Rp14 juta, Desa Dinas Rp21 juta, dan dukungan pribadi dari Anggota DPRD Gianyar I Wayan Ekayana sebesar Rp7 juta.

Manggala Pasikian Yowana Kabupaten Gianyar, Pande Made Widya, yang juga Ketua Karang Taruna Desa Tegallalang, mengapresiasi tinggi sinergi yang ditunjukkan para tokoh desa. “Ini contoh nyata gotong royong dalam mendukung kreativitas pemuda. Semua ST mendapatkan bantuan merata, baik yang ikut lomba maupun tidak, agar tidak menimbulkan pro-kontra,” ujarnya.

Pande menambahkan, kegiatan ini menjadi momentum mempererat hubungan antara desa adat dan yowana. “ST adalah penerus pelestarian adat dan budaya. Bantuan ini bentuk perhatian desa adat terhadap masa depan mereka,” katanya.

Ia juga menyoroti fenomena komunitas sekaa demen atau kelompok non-ST yang aktif membuat ogoh-ogoh. Meski demikian, menurutnya, di Gianyar para komunitas ini tetap bersinergi dengan ST di masing-masing banjar. “Kami ingin mereka juga bisa terarah, bersatu dengan ST setempat. Jangan sampai ada kesan tidak cocok. Semua demi pelestarian budaya Bali,” jelasnya.

Menyangkut lomba ogoh-ogoh tingkat kabupaten, Pande menyebut sebanyak 116 ST dari seluruh Gianyar mendaftar, dengan peserta terbanyak berasal dari Kecamatan Sukawati. Lomba digelar dengan sistem ‘tarung bebas’ dan seleksi awal mencari tiga besar di setiap kecamatan. Juara pertama akan mewakili kecamatan dalam parade ogoh-ogoh di Lapangan Astina Gianyar pada HUT Kabupaten Gianyar, menggantikan rencana sebelumnya di pusat Ubud.

“Lomba ini bukan hanya soal menang, tapi bentuk penghargaan terhadap kreativitas yowana. Penilaian dilakukan langsung, bukan hanya kirim dokumentasi. Kami ingin setiap peserta mendapatkan perlakuan adil,” ujarnya.

Bandesa Adat Tegallalang, Dewa Nyoman Rai Widiana, menegaskan bahwa dana yang diberikan bertujuan untuk mendukung pelestarian adat dan budaya. “Ini juga bentuk dukungan terhadap pariwisata Bali. Kekuatan utama pariwisata kita adalah tradisi dan budaya,” kata Dewa Rai.

Senada, I Wayan Ekayana menyebut Tegallalang bisa menjadi contoh bagi desa adat lainnya. “Kami harap ini jadi awal yang baik. Pemerintah Daerah juga sudah mengkaji bantuan dana kreativitas tahunan bagi ST sebesar Rp20 juta, dan semoga terealisasi tahun 2026,” ujarnya.

Pande juga berharap lomba tahun ini berjalan lancar dan para yowana tetap menjunjung nilai sportivitas. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keamanan malam pengerupukan, mengingat belakangan muncul kasus kriminalitas. “Kami sudah koordinasi dengan pecalang dan kepolisian agar malam pengerupukan tetap aman dan damai,” pungkasnya. *m03

Read Entire Article