ARTICLE AD BOX
Hal itu disampaikan Erwin Aries Sasongko, Relationship Office Manager RO Jasindo Denpasar, Sabtu (12/4/2025). Ia menyebutkan bahwa Jasindo tidak hanya menyediakan layanan asuransi umum, tetapi juga mendampingi pelaku usaha dalam memahami risiko yang mungkin mereka hadapi.
“Kami tidak hanya hadir sebagai penyedia proteksi, tetapi juga memberikan edukasi risiko, konsultasi, serta pemetaan kebutuhan perlindungan yang sesuai bagi pelaku usaha lokal,” ujar Erwin.
Di sektor pertanian, Jasindo aktif menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang telah mencakup lebih dari 13 ribu hektare lahan di Bali dengan nilai klaim sebesar Rp688,7 juta sepanjang 2024. Tahun ini, Kota Denpasar menargetkan asuransi untuk 1.700 hektare lahan pertanian.
“Program AUTP telah terbukti membantu petani mengelola risiko gagal panen akibat bencana atau gangguan hama. Kami terus berupaya memperluas cakupan agar lebih banyak petani terlindungi,” ungkapnya.
Sementara itu, peningkatan signifikan pada kunjungan wisatawan mancanegara—tercatat 1,9 juta orang hingga akhir Februari 2025—mendorong Jasindo memperkuat penawaran asuransi perjalanan. Produk ini dirancang menjawab kebutuhan proteksi wisatawan, termasuk perlindungan terhadap risiko kecelakaan, gangguan perjalanan, maupun bencana alam.
Di sektor UMKM, Jasindo menyediakan produk asuransi kebakaran yang melindungi aset fisik dari risiko bencana dan musibah. Data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali mencatat lebih dari 388 ribu usaha mikro aktif hingga 2023.
“Kami melihat peran strategis UMKM dalam pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Bali. Melalui perlindungan aset, pelaku UMKM dapat lebih tenang menjalankan usahanya,” jelas Erwin.
Sebagai bagian dari Holding BUMN Indonesia Financial Group (IFG), Jasindo juga menjalankan program pemerintah lainnya seperti Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) dan Asuransi Barang Milik Negara (ABMN). Semua program tersebut dirancang mendukung ketahanan ekonomi nasional.
“Kami juga aktif bersinergi dengan pemerintah daerah dan komunitas sektor strategis. Tujuannya membangun ekosistem perlindungan menyeluruh di Bali, mulai dari edukasi hingga layanan klaim yang cepat,” tutup Erwin.