Harga Babi Stabil di Atas Rp 50.000 per Kilogram, Karkas Mulai Rp 100.000 menjelang Galungan

2 hours ago 3
ARTICLE AD BOX
Kondisi harga hewan bahan upacara Hari Raya Galungan ini dapat dilihat dengan seksama melalui usaha rumah pemotongan babi. Sebagai, middleman, rumah potong mengetahui harga jual babi di peternak dan yang sampai ke konsumen.

Rumah pemotongan babi ini banyak ditemukan di Desa Adat Tegal, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Badung yang merupakan sentra industri babi dan olahan daging babi. Mayoritas warganya menjalani usaha perbabian.

Rata-rata babi yang dipotong di rumah potong di Desa Adat Tegal, Darmasaba berasal dari peternak di Bangli dan Gianyar. Informasi yang NusaBali.com peroleh dari pemilik usaha rumah potong, harga babi hidup di pasaran saat ini berkisar Rp 53.000-54.000 per kilogram.

“Cenderung stabil dari Galungan terakhir, di atas Rp 50.000, antara Rp 53.000 sampai Rp 54.000,” ujar Made Tiles Arimbawa, pemilik UD Cia Putri Mesari di Banjar Taman, Tegal, Darmasaba, ditemui NusaBali.com, Minggu (20/4/2025).

Hal senada diungkapkan Made Edi Styawan selaku pemilik Rumah Potong Babi Bu Nyoman & Pak Made dan Hendra Putra, pemilik UD Putra Sedana. Mereka mengonfirmasi NusaBali.com bahwa harga babi hidup berada di kisaran harga tersebut.

Kata Edi, rentang Rp 53.000-54.000 ini adalah harga babi rata-rata lantaran harga babi memiliki variasi tergantung kelas beratnya. Konsumen bisa menemui harga babi tipis di atas Rp 50.000 per kilogram jika mencari babi potong kelas tertentu.

“Harganya babi itu variatif. Harga ini untuk yang super. Kalau yang 80-120 kilogram itu beda dia, mulai Rp 51.000 per kilogram,” jelas Edi kepada NusaBali.com, Minggu pagi.

Babi hidup biasanya dicari oleh sekelompok orang (sekaa) untuk melaksanakan tradisi mapatung. Edi merupakan salah satu pemasok babi hidup untuk sekaa. Per Minggu pagi, enam ekor babi hidup berukuran masing-masing 120 kilogram telah disiapkan Edi.

“Enam bulan lalu, ada 28 ekor pesanan babi hidup yang masuk. Untuk Galungan kali ini, prediksi kurang dari itu karena beberapa faktor ekonomi, salah satunya isu bantuan dana hari raya,” beber Edi.

Menurut Edi, isu awal bantuan dana hari raya di Badung membuat warga membelanjakan dana Galungan untuk keperluan lain. Namun, karena tidak semua orang berhak menerima bantuan tersebut, permintaan babi dari sekaa mapatung, prediksi Edi, akan melesu.

Sementara itu, warga Bali yang tidak tergabung sekaa mapatung memilih membeli karkas atau daging babi yang sudah bersih terpotong. Harga karkas babi per kilogram sekarang ini berkisar Rp 100.000-110.000.

Hendra Putra, pemilik UD Putra Sedana di Banjar Bersih menuturkan permintaan daging babi bersih menjelang Galungan ini mulai mengalami peningkatan, Minggu pagi. Ia memproduksi karkas babi sesuai pesanan warga maupun yang sedia ada untuk dibeli langsung.

“Menjelang Galungan ini sehari habis 200 kilograman, lumayan meningkat dari hari biasa. Biasanya tidak menentu tergantung pesanan dan musim odalan,” ungkap Hendra yang menjual karkas babi Rp 100.000-105.000 per kilogram tergantung fluktuasi harga babi di peternak.

Harga babi menuju panampahan Galungan ini memang stabil, namun cenderung lebih mahal dari pasca wabah African Swine Fever (ASF) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kala itu, sekitar tahun 2022 ke belakang, harga babi hidup di kisaran Rp 45.000 per kilogram atau lebih murah lagi.

Rumah potong biasanya menjual karkas babi senilai dua kali lipat harga babi hidup per kilogramnya. Kata Hendra, konsumen sudah mulai terbiasa dengan kisaran harga sekarang ini, tidak syok seperti awal-awal harga babi meroket. *rat
Read Entire Article