Gubernur Ngayah Mundut Bhatara Lingsir

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX
Sebanyak 9 sulinggih muput Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK), di Pura Penataran Agung Besakih, Purnama Kadasa, Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (12/4).

Penasihat Panitia Karya Jro Gede Artayasa dan Ketua I Panitia I Gusti Mangku Jana yang mengoordinasikan prosesi upacara yang diawali upacara pakideh, dilanjutkan pamujaan enam sulinggih yang muput dari Bale Gajah. Keenam sulinggih yang muput adalah Ida Pandita Mpu Dharma Reka Tenaya, Sire Mpu Pandya Dharma Putra, Ida Sri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, Ida Pedanda Gede Karang Putra Keniten, Ida Pedanda Swabawa Karang Adnyana, dan Ida Pandita Mpu Pande.

Prosesi berikutnya melakukan pamuspaan, kemudian Ida Bhatara Kabeh tedun dari Bale Pasamuan Agung, berlanjut mapurwadaksina, keliling tiga kali selanjutnya dilinggihang (distanakan) di Bale Peselang.

Iring-iringan Ida Bhatara yang mapurwa daksina, diawali Ida Bhatara Brahmana dari Pura Kiduling Kreteg Besakih, disusul Ida Bhatara Lingsir, dan 26 Ida Bhatara lainnya. Seluruh Ida Bhatara mapurwa daksina mengelilingi Mandala II Pura Penataran Agung Besakih, sebanyak tiga kali mengelilingi palinggih yang  melintas dari belakang Padma Tiga, Bale Pawedaan, Bale Panggungan, Bale Peselang, Bale Pesamuan Agung, Bale Pepelik, meru tumpang solas (sebelas) linggih Ida Bhatara Manik Maketel, meru tumpang sia (sembilan) linggih Ida Bhatara Bagus Kubakal, Bale Gajah, dan Bale Ongkara.

Tari Rejang saat Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem pada Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (12/4). –NANTRA 

Menyusul persembahyangan di Bale Peselang dipuput dua sulinggih, Ida Pandita Mpu Siwa Putra Dharma Dhaksa dari Gria Agung Lingga Acala, Banjar Calo, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar dan Ida Pedanda Gede Jelantik Dharma Purwita Karang dari Gria Gunung Sari Bedauhan, Banjar Ambengan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar. Sementara di soring ambal-ambal dipuput Ida Rsi Bhujangga Wisnawa Agni Wisesa Maheswara, dari Gria Amerta Bhuana Surya Murti, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar.

Ketua I Panitia Karya Ida Bhatara Turun Kabeh I Gusti Mangku Jana memaparkan, Karya Ida Bhatara Turun Kabeh ini ditandai hadirnya seluruh Ida Bhatara Samudaya dari Bale Pasamuan Agung menuju Bale Peselang, secara fisik dengan nedunang seluruh pratima Ida Bhatara, untuk memberkati umat sedharma karahayuan.

“Secara fisik kehadiran Ida Bhatara ditandai nedunang pratima Ida Bhatara dari Bale Pasamuan Agung menuju Bale Peselang, untuk bersatu menciptakan bumi dan tata surya beserta isinya,” kata Gusti Mangku Jana.

Dalam konteks niskala Bale Peselang tempat pamujaan Dewa Semara dan Dewi Ratih, yang sedang melakukan adistri (penciptaan). Hal itu terungkap saat pembacaan teks pajejiwan, yang isinya secara simbolis terciptanya semesta dan tata surya.

Teks pajejiwan itu dibacakan Wiku Tapini Ida Pedanda Istri Karang dari Gria Suci, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem dan I Gusti Mangku Pujawan.

Ida Pedanda Istri Karang mengatakan prosesi di Bale Peselang ditandai hadirnya Ida Bhatara-Bhatari, secara fisik menghadirkan pratima dan pralingga Ida Bhatara Samudaya dari Bale Pasamuan Agung menuju Bale Peselang dengan melintasi lantaran tiga kurban kerbau sebagai titi mahmah, kerbau Anggrek Wulan, kerbau Buda Cemeng, dan kerbau Yos Merana.

“Di Bale Peselang itulah, Ida Bhatara Samudaya menciptakan semesta, beserta isinya juga menciptakan tata surya,” ujar Ida Pedanda Istri Karang.

Jro Gede Artayasa mengatakan kehadiran Ida Bhatara yang memberkati kemakmuran mesti disambut dengan puja. “Makanya kembali melaksanakan persembahyangan di Bale Peselang,” kata Jro Gede Artayasa. 7 k16
Read Entire Article