Barça Dekati Gelar Usai Comeback Liar di El Clásico

2 days ago 6
ARTICLE AD BOX
Real Madrid unggul lebih dulu melalui dua gol cepat Kylian Mbappé, termasuk penalti pada menit ke-5. Namun Barcelona merespons dengan tajam: Eric García memperkecil ketertinggalan, Lamine Yamal menyamakan skor lewat tembakan melengkung indah, dan Raphinha memborong dua gol berikutnya, membuat tim tuan rumah unggul 4-2 saat jeda.

Meski Mbappé melengkapi hattrick-nya di babak kedua untuk memperkecil skor menjadi 4-3, Barcelona tetap bertahan hingga peluit akhir. Kemenangan ini memperlebar jarak menjadi tujuh poin di atas rival klasik mereka dengan tiga pertandingan tersisa, yang berarti hanya butuh dua poin lagi untuk meraih gelar LaLiga.

Pelatih Barcelona, Hansi Flick, memuji ketenangan dan kedewasaan Lamine Yamal dalam laga panas ini. “Dia bukan anak-anak. Dia punya rasa percaya diri dan kecerdasan luar biasa. Golnya sangat krusial dan berkualitas tinggi untuk pemain seusianya,” ucap Flick dalam konferensi pers usai pertandingan.

Yamal, 17 tahun, kembali menunjukkan kelasnya. Selain mencetak gol, ia menciptakan sejumlah peluang yang gagal dimaksimalkan rekan-rekannya. Raphinha, meski menyia-nyiakan beberapa peluang, tetap menjadi salah satu bintang dengan dua gol tambahan, menambah total golnya musim ini menjadi 34 di semua kompetisi.

Hansi Flick menegaskan timnya belum sepenuhnya aman di puncak klasemen. “Kami masih butuh dua poin lagi. Ini belum selesai, tetapi kami berada di posisi yang sangat baik,” ujarnya.

Jika bisa meraih gelar, Barcelona akan menyapu bersih tiga trofi domestik musim ini setelah sebelumnya menjuarai Piala Super Spanyol dan Copa del Rey – keduanya juga diraih dengan mengalahkan Real Madrid.

Musim ini menandai kebangkitan Barca, yang sempat tak diperhitungkan pasca kegagalan musim lalu. Meski tersingkir secara dramatis di semifinal Liga Champions oleh Inter Milan dengan agregat 6-7, performa mereka di kancah domestik tak terbendung.

Pertahanan Rapuh Madrid

Kemenangan di El Clásico ini menjadi yang keempat bagi Barca atas Madrid musim ini – statistik yang mempertegas dominasi mereka. Namun, Flick juga menyoroti kelemahan lini belakang timnya yang kebobolan 36 gol dari 35 laga LaLiga.

“Kami harus lebih stabil di pertahanan. Melawan tim seperti Madrid, kesalahan kecil bisa berujung fatal,” kata Flick. Ia mengakui bahwa padatnya jadwal menyulitkan tim untuk fokus pada perbaikan taktik pertahanan.


Pertahanan Madrid sendiri tampak rapuh. Lini belakang tanpa empat pemain utama – Carvajal, Militão, Rüdiger, dan Mendy – tak mampu menahan serangan agresif Barca. Kombinasi pemain muda dan improvisasi posisi membuat lini belakang Los Blancos kewalahan, terutama saat kebobolan empat gol hanya dalam waktu 26 menit.

Di sisi lain Kylian Mbappé mencetak hattrick dalam laga ini dan mencatatkan rekor gol terbanyak di musim debut bersama Madrid: 39 gol di semua kompetisi. Namun statistik impresif itu tidak sebanding dengan raihan trofi. Real Madrid tersingkir dari Liga Champions, gagal di final Copa del Rey, dan hampir pasti kehilangan gelar LaLiga.

“Angka memang penting, tapi trofi lebih penting,” kata Mbappé dalam wawancara sebelumnya. Dan hingga saat ini, penyerang Prancis itu masih belum mengangkat trofi utama bersama Madrid.

Sebaliknya laga ini kembali menjadi panggung Lamine Yamal. Usianya yang masih belia tidak menjadi hambatan untuk memimpin serangan Barcelona. Dalam beberapa aspek, ia bahkan disebut-sebut sudah melampaui Lionel Messi di usia yang sama.

“Madrid tidak bisa menghadapi kami musim ini,” kata Yamal dalam wawancara setelah kemenangan di final Copa del Rey. Pernyataannya terbukti lagi dalam Clásico kali ini.

Dengan gaya bermain ofensif dan penuh risiko, Barcelona bukan hanya menang, tapi juga menghibur. Mereka telah tujuh kali bangkit dari ketertinggalan dua gol musim ini, termasuk melawan Inter, Atlético Madrid, dan kini Madrid.

Tentu ada kekurangan yang harus dibenahi. Namun untuk saat ini, kemenangan atas rival abadi mereka terasa sangat manis. Dengan dua poin lagi saja, Barcelona akan resmi dinobatkan sebagai juara LaLiga 2024/2025 – dan dunia sepak bola tak akan keberatan menyebut mereka sebagai juara yang layak.

Read Entire Article