ARTICLE AD BOX
Program ini dinilai krusial dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, termasuk menekan angka stunting dan memperbaiki rata-rata IQ (intelligence quotient) generasi muda Indonesia.
Perempuan yang akrab disapa Gek Indah ini menjelaskan, salah satu yang tengah dilaksanakan saat ini sebagai penggerak suksesnya program MBG adalah melalui pelibatan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yakni program inisiatif dari Kementerian Pertahanan. Program ini bertujuan membentuk generasi muda yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, khususnya di bidang gizi dan pangan. “SPPI adalah lulusan S1 yang dilatih secara gratis oleh Universitas Pertahanan untuk mendukung pelaksanaan MBG. Mereka akan dilatih selama empat bulan di tiga base, dua di Jakarta dan satu di daerah masing-masing. Di Bali, pelatihan dilaksanakan di Buleleng dan Tabanan, dan sudah ada 1.200 peserta,” ungkap Gek Indah, Kamis (24/4).
Materi pelatihan SPPI mencakup wawasan kebangsaan, ketahanan negara, serta kemampuan teknis seperti penanganan makanan (food handling), higienitas, kesehatan, dan sebagainya. Peserta yang telah menyelesaikan pelatihan nantinya akan ditempatkan di dapur-dapur penyedia MBG sebagai tenaga pengendali mutu (quality control). “Kalau kita ingin berkontribusi atau ikut dalam program pengadaan BGN sebagai dapur, jadi kita sebagai penyewa dapur ini harus memiliki 40-50 staff untuk persiapan makan per hari. Dan SPPI ini harus ditempatkan di salah satu dapur,” jelas eks Srikandi Partai Golkar sebelum akhirnya loncat ke PDI Perjuangan.
Ia menuturkan, APJI Bali tengah mempersiapkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan telah menggelar pertemuan internal bersama Universitas Pertahanan (Unhan) sebagai mitra penyelenggara pelatihan SPPI. Gek Indah juga menjelaskan untuk ikut serta dalam pengadaan MBG, pengelola dapur harus berada di bawah naungan yayasan karena sifat program ini adalah non-profit. Dalam media nasional, sempat ramai persoalan pembayaran yang tidak diterima oleh pengelola dapur, Gek Indah berpendapat hal itu terjadi karena persoalan teknis di tingkat yayasan. “Kan kemarin itu kayak kenapa ada yang nggak dibayar, mungkin secara teknis kan beberapa teknis MBG itu di titip ke yayasan karena ini program non profit, nah kalau kita gak punya yayasan kita bisa numpang di yayasan orang. Jadi bisa aja dalam kejadian itu yayasan yang udah dibayar tapi tidak membayar ke yang punya dapur,” ujar anggota Fraksi PDIP DPRD Badung 2019-2024 ini.
Menurut Gek Indah, pelaksanaan MBG di Bali sudah berjalan di beberapa titik dan akan terus berkembang sesuai kesiapan masing-masing kabupaten. Ia menekankan salah satu tujuan utama dari program MBG adalah untuk meningkatkan IQ anak-anak Indonesia melalui makanan bergizi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh situs The International IQ Test, IQ rata-rata orang Indonesia pada Januari 2024 tercatat sebesar 92,64. Meskipun ada peningkatan, Indonesia masih menempati posisi terendah di Asia Tenggara dalam hal rata-rata IQ. Singapura memimpin dengan IQ rata-rata 106,18, diikuti oleh Vietnam (101,45), dan Thailand (98,46). Sementara Indonesia menempati posisi ke-10 di Asia Tenggara dengan skor 78,49, dan ke-130 di dunia.t