Ancaman Rabies Sangat Mengkhawatirkan

14 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali
Ancaman akibat kasus positif rabies di Kabupaten Jembrana kian mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu empat bulan per Januari - April 2025, tercatat 43 kasus positif rabies. Sedangkan, 54 kasus rabies terjadi tahun 2024 dan sampai saat ini baru 6.488 ekor HPR (hewan penular rabies) atau 15,6 persen yang divaksinasi anti rabies. 

Total estimasi populasi HPR di Jembrana sekitar 41.668 ekor. Sesuai data Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Jembrana, sebelumya ada 66 sampel otak hewan penular rabies (HPR) yang dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar dalam empat bulan pertama tahun 2025 ini. Hasilnya, sebanyak 43 sampel dinyatakan positif rabies dan 23 sampel menujukan hasil negatif rabies.

Sebanyak 43 kasus positif rabies itu tersebar di sejumlah kecamatan dengan menujukan fluktuasi dari bulan ke bulan. Rinciannya, pada Januari tercatat 7 kasus dan diikuti 4 kasus pada Februari. Lonjakan kasus signifikan terjadi pada Maret dengan 20 kasus, sebelum kembali menurun menjadi 12 kasus pada bulan April.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) pada Distanpangan Jembrana drh I Gede Putu Kasthama saat dikonfirmasi Kamis (8/5), membenarkan adanya lonjakan kasus positif rabies di tahun 2025 ini. Jumlah kasus selama empat bulan berjalan tahun 2025 sudah mencapai hampir 80 persen dari total kasus tahun 2024. "Ada peningkatan. Sekarang baru 4 bulan sudah hampir menyamai jumlah kasus di tahun sebelumnya," ujar Kasthama yang secara definitif menjabat Kepala Bidang Peternakan pada Distanpangan Jembrana ini.

Setiap ada kasus positif rabies, Kasthama mengatakan, selalu dilalukan vaksinasi darurat rabies di wilayah ditemukannya kasus dan sekitarnya. Begitu juga dilakukan upaya tracking termasuk pengambilan second sampel atau sampel kedua terhadap HPR sekitar yang diduga sempat kontak dengan HPR positif rabies. 

Selain itu, Kastahama mengaku, para petugas Medik Veteriner (Medikvet) di tiap kecamatan se-Jembrana, juga secara bertahap melakukan vaksinasi rabies massal di wilayah desa/kelurahan yang masuk zona merah. Hingga saat ini, tercatat ada sebanyak 6.488 ekor HPR yang telah divaksinasi rabies. Namun, angka tersebut baru mencapai sekitar 15,6 persen dari total estimasi populasi HPR di Jembrana yang mencapai sekitar 41.668 ekor. Meski ada keterbatasan sumber daya, Kastahama mengaku tetap berupaya memaksimalkan vaksinasi rabies ke rumah-rumah warga.

"Kami tetap berupaya menggencarkan vaksinasi. Dan kami harapkan upaya-upaya pencegahan rabies ini juga dibantu masyarakat. Terutama kita harapkan peran aktif untuk memvaksin hewan peliharaannya," ucap Kasthama.7ode
Read Entire Article